Tips Menyayangi & Membahagiakan Suami

Jika ingin memperlihatkan pada pasangan betapa dia begitu istimewa, Anda bisa saja bilang, "Aku sayang kamu." Atau, memberinya kejutan-kejutan kecil yang manis. Di atas segalanya, sebetulnya cara terbaik untuk membuatnya merasa istimewa adalah dengan tindakan atau perbuatan yang sederhana.

Caranya? Ya, dengan bersikap baik, sikap yang memperlihatkan padanya bahwa Anda mengerti dirinya. Kecil dan sederhana, kan, kelihatannya? Tapi percayalah, Anda akan mendapat balasan yang tak kalah istimewanya. Anda masih ingat, kan, perkawinan pada dasarnya saling menanamkan lebih banyak rasa saling percaya, persahabatan, serta kepekaan yang dalam akan kebersamaan.

Oleh karena itu, bila ingin membuatnya bahagia dan merasa beruntung telah menikahi wanita impian (yaitu Anda), terapkanlah salah satu atau beberapa tips berikut ini.

1. Beri waktu untuk sendiri
Anda dan pasangan buru-buru pulang ke rumah sesudah seharian bekerja lalu pada saat Anda memeluk anak, pasangan sibuk membaca koran yang belum sempat dibacanya tadi pagi. Sambil menggendong anak, Anda bertanya kepadanya bagaimana kabarnya di kantor seharian ini. Dia tidak menjawab. Bahkan menoleh pun, tidak. Dia di rumah tetapi terasa seperti tidak di rumah. Terdengar akrab dengan kondisi tersebut?

Apa reaksi Anda? Pasti merasa tidak senang dan ingin marah. Hal ini sangat wajar dan dapat dimengerti. Tetapi selain pekerjaan dan keluarga, seorang pria memang sangat membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri karena hal ini akan membantu mereka untuk berubah dari seseorang yang kaku dan berwibawa menjadi seorang pria yang penuh perhatian dan kasih sayang. Banyak wanita yang menggunakan berbicara sebagai cara memperkuat ikatan, tetapi banyak pria menganggap berbicara sebagai sesuatu yang harus dilakukannya sepanjang hari untuk memastikan mereka tidak didesak ataupun dipaksa.

Jadi, apa yang harus dilakukan oleh seorang wanita? Mengatakan pada pasangan, Anda tahu dan mengerti bahwa ia perlu memiliki waktu beberapa saat saja untuk diri sendiri, tetapi Anda tak mau itu bila hal ini terjadi setiap malam. Oleh karena itu, sebaiknya bahaslah bersamanya, bagaimana dan seberapa sering Anda berdua dapat memberi keleluasaan agar bisa memiliki waktu untuk diri sendiri tanpa melupakan kewajiban rumah tangga. Misalnya, Anda berdua mungkin bersepakat, sebelum dia masuk ke "gua"nya, dia meluangkan waktunya untuk Anda dan anak-anak terlebih dahulu. Percayalah, dia pasti akan merasa lebih bersemangat dan dengan senang hati akan memberikan keleluasaan pada Anda untuk memiliki waktu bagi diri sendiri begitu dia keluar dari guanya.

2. Dengarkanlah dia
Ada saatnya suami menuntut perhatian penuh dengan meminta Anda mendengarkan ceritanya tentang tim sepak bola kesayangannya yang memenangkan pertandingan, atau mesin printer baru yang kemarin dibelinya.

Sering kali, sesuatu yang menurut suami menarik atau penting namun belum tentu menarik dan penting bagi Anda. Oleh karena itu, pandai-pandailah bersikap. Jika perlu berdiplomasilah sedikit. Tak ada ruginya, kok, memberi perhatian atas apa yang diceritakannya walau mungkin Anda tidak tertarik dengan topik pembicaraannya. Percayalah, di lain waktu, ketika Anda menceritakan sesuatu yang tidak menarik baginya, dia akan mendengarkan Anda.
3. Beri waktu untuk sosialisasi
Pada dasarnya semua pia senang diakui dan dikagumi. Tetapi kadang mereka juga ingin pergi keluar dan berkumpul bersama teman-temannya. Berkumpul bersama teman-teman memberinya semangat. Dia merasa bebas untuk bercerita apa saja. Pengertian yang Anda berikan padanya membuatnya merasakan kedekatan yang luar biasa tanpa tuntutan yang berlebihan. Namun, tentu saja, tidak berarti dia boleh semena-mena dengan pengertian yang Anda berikan, tak berarti ia dapat melakukannya setiap malam. Contohnya, bila Anda memiliki dua anak usia balita, sekali sebulan keluar malam bersama teman-teman sudah merupakan suatu kemurahan hati dari Anda. Berkumpul bersama teman-teman merupakan pemenuhan kebutuhannya antara tuntutan yang realistis dari keluarga dan pekerjaan.

Nah, bila masing-masing dari Anda - tanpa melupakan status masing-masing - menggunakan beberapa keleluasaan untuk menikmati waktu bagi diri sendiri sebagai kesenangan pribadi (tentunya tanpa melupakan status masing-masing dan memahami batasan sebagai seseorang yang telah berkeluarga), tampaknya dapat memberi dampak positif pada saat Anda berdua berkumpul kembali. Biarkan masing-masing jati diri tetap hidup. Jati diri yang membuat Anda berdua pertama kali jatuh cinta.

4. Beri perhatian kecil
Seorang suami akan sangat gembira jika istrinya merapikan meja kerjanya yang sangat berantakan atau telah menyiapkan secangkir kopi yang masih hangat sepulangnya dari kantor. Pasti dia akan tersentuh. Perhatian-perhatian kecil sangat berarti bagi pasangan. Hal ini mengingatkannya pada kebutuhannya dan penemuan atas dirinya yang merupakan prioritas. Oleh karena itu, lain kali cobalah untuk mengambil alih pekerjaan rumah tangga yang biasa dilakukannya, pada saat dia sedang sangat sibuk dengan pekerjaannya atau bila dia sedang stres. Dia akan merasakan betapa Anda memperhatikannya.

Tentu saja, mengantisipasi kebutuhannya juga berlaku di atas tempat tidur. Misalnya, berinisiatif mengajaknya berintim-intim atau mengingatkan suami akan saat-sata ia masih lajang sekaligus saat ia merasanya dirinya begitu jantan dan menarik.

5. Beri pujian
Mungkin akan terjadi banyak sekali perubahan pada sorang pria jika ia sudah berusia 40 tahun atau lebih. Tapi satu hal yang pasti tidak berubah adalah rasa percaya diri pasangan yang tidak lepas dari bagaimana dia menjalankankan tugasnya sebagai "pria sejati". Entah itu dalam bentuk penampilannya di tempat kerja, kehebatannya di ranjang, dan perilakunya sebagai seorang ayah. Oleh karena itu, beri pujian sesering mungkin dan pastikan pujian itu tulus serta tidak berlebihan. Jangan berikan pujian hanya sambil lalu. Bila dia mendapat promosi, misalnya, katakan, "Wow, akhirnya mereka melihat hasil kerja keras kamu. Kamu memang berhak mendapatkannya. Kamu memang luar biasa!"

6. Beri kepercayaan
Jangan selalu mengatakan padanya untuk berhati-hati mengendarai mobil atau untuk segera menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan orang tuanya. Dia akan mengatasinya bila dia memutuskan untuk menyelesaikannya. Terlalu banyak nasehat akan membuatnya merasa tidak dipercaya dan hal ini dapat menjadi bumerang bagi Anda. Bila Anda bersikap sebagai ibu, maka dia akan bersikap seperti anak-anak. Anda memberikan hadiah yang luar biasa kepada seorang pria bila berhenti mencoba mengendalikan perilakunya yang tidak bertanggung jawab. Dia harus belajar dari kesalahan yang dibuatnya.

7. Wujudkan impiannya
Bila dia mengatakan pada anda bahwa suatu hari, bukan besok, bukan bulan depan, dia sungguh-sungguh ingin naik gunung, cobalah gigit lidah Anda sebelum berkomantar, "Uh, lalu siapa yang akan mengurus anak-anak?" Kita semua punya mimpi. Dengan pekerjaan yang sangat menuntut dan melelahkan, anak-anak yang banyak, dan hubungan antara teman-teman serta keluarga, hidup pada tahapan ini merupakan sesuatu yang kaya dan layak dihargai. Tetapi juga perlu memberikan sedikit ruang untuk mewujudkan petualangan yang nyata. Impian menghubungkan kita pada masa lalu yang membuat kita merasa tidak terbatas dan berjanji pada masa depan untuk tidak terlalu bebas.

Cobalah untuk membuat interaksi yang lebih banyak positifnya dibanding negatifnya. Mungkin sebaiknya bersikap jujur bahwa Anda tidak dapat memberikan impiannya atau bahwa impiannya tidak praktis atau realists. Coba tanya pada diri sendiri, apa yang ingin Anda berikan pada pasangan? Dukungan atau malah mau menghancurkannya?

Dok. Nova : http://www.tabloidnova.com/Nova/Tips/Tips-Menyayangi-Membahagiakan-Suami

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar